Kapan Pilek Berbahaya bagi Anak-anak?

Sabtu, 08 Maret 2014

Pilek merupakan hal yang wajar dialami anak-anak. Namun, terkadang pilek juga bisa menjadi indikator dari infeksi paru-paru yang lebih parah. Baru-baru ini sebuah studi mengklasifikasikan beberapa faktor yang meningkatkan risikonya.
Studi yang dipublikasi dalam jurnal Pediatrics tersebut memusatkan pada bayi dan anak-anak prasekolah yang terinfeksi rhinovirus. Ini merupakan kelompok virus yang menyebabkan pilek secara umum.
Awalnya, rhinovirus diduga hanya dapat menyebabkan gejala pilek. Namun, studi baru menunjukkan bahwa kelompok virus ini juga terkadang bisa menyebabkan infeksi paru-paru yang lebih parah seperti pneumonia dan bronkhitis pada anak-anak.
Dalam studi terbaru, peneliti asal Brasil melakukan analisis data dari 434 bayi dan anak-anak yang pergi ke dokter karena gejala penyakit pernapasan. Sebagian kecil di antara mereka terinfeksi rhinovirus saja, tetapi gejala yang mereka alami sudah sedang hingga parah, seperti bersin, sulit bernapas, dan batuk berat.
Sementara itu, sebagian besar bayi dan anak-anak memiliki faktor risiko lain yang menyebabkan mereka lebih mungkin untuk mengalami infeksi pernapasan, seperti kelahiran prematur, penyakit jantung, dan asma.Kondisi tersebut menyebabkan anak-anak lebih rentan mengalami infeksi.
Hal Tersebut menunjukkan pentingnya melindungi anak-anak berisiko tinggi tersebut dari virus. Khususnya orangtua, jika sudah ada tanda-tanda pilek, sebaiknya menjauhkan anak mereka.
Menjaga anak-anak yang rentan dari teman sebayanya yang sedang pilek juga perlu dilakukan.
Menurut penelitian 42 persen anak-anak terinfeksi rhinovirus bersama virus lainnya. Yang paling umum virus penyerta lainnya adalah respiratory syncytial virus (RSV). RSV merupakan virus penyebab pilek sekaligus dapat memicu inflamasi dalam saluran napas dari paru-paru sehingga menimbulkan pneumonia.
respiratory syncytial virus (RSV) merupakan penyebab pneumonia dan bronchiolitis paling umum pada bayi.
Bagi kebanyakan anak, infeksi rhinovirus hanya menimbulkan gejala ringan. Sebaliknya, RSV, baik sendiri maupun bersama rhinovirus, dapat menyebabkan gejala yang lebih serius.
Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © Healthy Live 4ever