Menurut
para Dokter mengatakan bahwa seharusnya orang tua jangan memberi
anak-anak mereka minumam berenergi,karena kandungan tingkat kofiennya
sangat berbahaya.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Paediatrics menemukan minuman berenergi mengandung hingga 14 kali lebih banyak kafein dari minuman ringan lainnya. Maka, kandungan ini bisa dianggap sebagai 'racun' untuk anak-anak.
Peringatan terhadap minuman berenergi dan olahraga menyatakan bahwa mereka mengandung kalori ekstra yang kebanyakan tidak dapat dibakar . Minuman berenergi juga mengandung gula yang dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Mereka meminta orang tua untuk lebih memberikan air putih pada anak-anak mereka. Air putih diklaim sebagai minuman terbaik untuk sebagian besar anak-anak yang melakukan aktivitas fisik rutin.
Minuman berenergi mengandung stimulan, termasuk kafein yang dikaitkan dengan diabetes, masalah jantung, masalah perilaku, dan bahkan kematian dini.
Minuman olahraga mengandung karbohidrat, mineral, dan elektrolit, serta dirancang untuk menggantikan air dan elektrolit yang hilang melalui keringat.
Penelitian itu mengkritik iklan yang mendorong anak muda untuk percaya bahwa minuman berenergi dapat membantu mereka mencapai puncak kinerja fisik.
Merek minuman energi yang disorot dalam laporan itu termasuk Red Bull, Monster dan Rockstar. Adapun minuman olahraga yang disebut adalah All Sport, Gatorade dan Powerade.
Dr Holly Benjamin, penulis utama laporan dan dokter di Rumah Sakit Anak Comer yang merupakan bagian dari University of Chicago, mengatakan kepada Independen, "Minuman olahraga mengandung kalori ekstra yang tidak diperlukan anak-anak dan dapat memberikan kontribusi untuk obesitas dan kerusakan gigi."
Para ahli menyerukan produsen untuk membuat perbedaan jelas antara minuman berenergi dan minuman olahraga.
Dr Marcie Beth Schneider, penulis dan anggota Komite Nutrisi American Academy of Paediatrics mengatakan, "Beberapa anak minum minuman berenergi yang mengandung sejumlah besar kafein, padahal tujuan mereka adalah hanya untuk rehabilitasi setelah latihan.
"Hal ini berarti mereka menelan sejumlah besar kafein dan stimulan lainnya yang bisa berbahaya."
Dia mengatakan beberapa minuman berenergi dapat memiliki lebih dari 500mg kafein, setara dengan 14 kaleng soda.
Penelitian mengatakan minuman olahraga dapat mengandung 10-70 kalori per porsi dan minuman energi hingga 270 kalori.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Paediatrics menemukan minuman berenergi mengandung hingga 14 kali lebih banyak kafein dari minuman ringan lainnya. Maka, kandungan ini bisa dianggap sebagai 'racun' untuk anak-anak.
Peringatan terhadap minuman berenergi dan olahraga menyatakan bahwa mereka mengandung kalori ekstra yang kebanyakan tidak dapat dibakar . Minuman berenergi juga mengandung gula yang dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Mereka meminta orang tua untuk lebih memberikan air putih pada anak-anak mereka. Air putih diklaim sebagai minuman terbaik untuk sebagian besar anak-anak yang melakukan aktivitas fisik rutin.
Minuman berenergi mengandung stimulan, termasuk kafein yang dikaitkan dengan diabetes, masalah jantung, masalah perilaku, dan bahkan kematian dini.
Minuman olahraga mengandung karbohidrat, mineral, dan elektrolit, serta dirancang untuk menggantikan air dan elektrolit yang hilang melalui keringat.
Penelitian itu mengkritik iklan yang mendorong anak muda untuk percaya bahwa minuman berenergi dapat membantu mereka mencapai puncak kinerja fisik.
Merek minuman energi yang disorot dalam laporan itu termasuk Red Bull, Monster dan Rockstar. Adapun minuman olahraga yang disebut adalah All Sport, Gatorade dan Powerade.
Dr Holly Benjamin, penulis utama laporan dan dokter di Rumah Sakit Anak Comer yang merupakan bagian dari University of Chicago, mengatakan kepada Independen, "Minuman olahraga mengandung kalori ekstra yang tidak diperlukan anak-anak dan dapat memberikan kontribusi untuk obesitas dan kerusakan gigi."
Para ahli menyerukan produsen untuk membuat perbedaan jelas antara minuman berenergi dan minuman olahraga.
Dr Marcie Beth Schneider, penulis dan anggota Komite Nutrisi American Academy of Paediatrics mengatakan, "Beberapa anak minum minuman berenergi yang mengandung sejumlah besar kafein, padahal tujuan mereka adalah hanya untuk rehabilitasi setelah latihan.
"Hal ini berarti mereka menelan sejumlah besar kafein dan stimulan lainnya yang bisa berbahaya."
Dia mengatakan beberapa minuman berenergi dapat memiliki lebih dari 500mg kafein, setara dengan 14 kaleng soda.
Penelitian mengatakan minuman olahraga dapat mengandung 10-70 kalori per porsi dan minuman energi hingga 270 kalori.
0 komentar:
Posting Komentar